Langkah Kalteng, Palangka Raya – Kepala Regional Badan Gizi Nasional (BGN) Provinsi Kalimantan Tengah, Elisa Agustino, memberikan klarifikasi terkait viralnya dugaan kasus keracunan makanan yang sempat terjadi di salah satu sekolah di Palangka Raya beberapa minggu lalu. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak membantah adanya kejadian tersebut, namun meminta masyarakat untuk tidak langsung menyimpulkan tanpa hasil pemeriksaan laboratorium.
“Memang sudah sekitar tiga minggu yang lalu viral. Kami tidak membantah hal itu terjadi. Kami juga langsung menindaklanjuti dengan mendatangi sekolah yang bersangkutan,” ujar Elisa Agustino di Palangka Raya, Minggu (5/10/2025).
Dari hasil penelusuran tim BGN bersama pihak sekolah, Elisa menjelaskan bahwa benar terjadi “kejadian menonjol”, namun belum dapat dipastikan penyebabnya.
“Kami belum bisa mengatakan bahwa itu akibat racun atau sejenisnya karena belum ada hasil lab. Kalau kita berbicara keracunan, kita harus tahu juga, keracunan apa? Apakah hanya dari sausnya saja?” jelasnya.
Elisa juga menguraikan, pada saat kejadian, menu yang dikonsumsi para siswa adalah burger yang terdiri dari roti, sayur, daging (beef patty), dan kentang.
“Kalau mau menyimpulkan ini racun, tentu harus dibuktikan dulu satu per satu kandungannya. Karena tidak ada hasil lab itu, kami juga menyayangkan kenapa saat kejadian SOP tidak segera dijalankan. Kami akui ada kelalaian dari petugas kami, namun pihak sekolah langsung menanggapi cepat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Elisa menegaskan bahwa pihaknya kini telah melakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh di seluruh wilayah Kalimantan Tengah agar kejadian serupa tidak terulang.
“Setelah kejadian itu, kami langsung menginstruksikan seluruh koordinator wilayah dan kepala SPPG untuk memperketat penerapan SOP. Harapan kami, ke depan tidak ada lagi kendala, apalagi sampai terjadi keracunan. Target kami zero accident,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa program makan bergizi untuk anak sekolah tetap berjalan dan mendapat dukungan baik dari pihak sekolah maupun orang tua siswa.
“Harapan kami, masyarakat Kalimantan Tengah tidak perlu khawatir. Sekolah dan orang tua tetap mendukung program ini. Kami terus berbenah agar program makan bergizi benar-benar memberi dampak positif bagi kesehatan anak-anak,” pungkas Elisa Agustino. (Ctr)
Tinggalkan Balasan